Senin, 12 Agustus 2013

Puasa Syawal atau bayar hutang puasa ramadhan?

Assalamu'alaikum ikhwah fillah, para blog-ers/readers. Kembali lagi bersama mimin disini :D
sebelum masuk ke inti postingan mimin, mimin mau ngucapin Taqoballahu minnaa wa minkum shiyamanaa wa shiyamakum, semoga amal ibadah kita selama di terima dan semoga dengan kita shaum selama 1 bulan penuh ini ada efeknya gitu abis kita Idul Fitri ---> ibadahnya jadi makin mantep , makin getol ngejalanin ibadah yang wajib ataupun yang sunnah aamiin. Dan tentunya sebelum memulai hidup yang baru setelah hari yang Fitri, ,mimin selaku perwakilan dari Rohis 5 Depok mengucapkan, Minnal aidin wal faidzin mohon maaf lahir dan bathin :)

"Disini adakah yang punya hutang puasa? sudah di bayar?"

"saya min saya, tapi saya mau puasa syawal dulu ah min baru deh bayar hutang puasanya hehe"

"hmm gitu. tapi tunggu deh tunggu, bukannya bayar utang itu wajib sedangkan puasa syawal itu sunnah? jalanin yang wajib dulu baru yang sunnah, betul tidak?"

"oh begitukah min? :o"

"biar makin ngerti dan ga salah kiprah, kita baca sama-sama yuk postingan yang satu ini"


Perlu diketahui bahwa tidak boleh mendahulukan puasa Syawal sebelum meng-qadha' puasa atau membayar utang puasa. Karena jika kita mendahulukan puasa Syawal dari qadha' sama saja dengan mendahulukan yang sunnah dari yang wajib. Ini tidaklah tepat. Lebih-lebih lagi yang melakukannya tidak mendapatkan keutamaan puasa 6 hari di bulan Syawal sebagaimana disebutkan dalam hadits,

"Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh" (HR. Muslim no. 1164)

Untuk mendapatkan keutamaan puasa setahun penuh, puasa Ramadhan haruslah dirampungkan secara sempurna, baru diikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal.

Selain itu qadha' puasa berkaitan dengan dzimmah (kewajiban), sedangkan puasa Syawal tidaklah demikian. Dan seseorang tidak mengetahui kapankah ia masih hidup dan akan mati. Oleh karena itu, wajib mendahulukan yang wajib dari yang sunnah. Sebagaimana dalam hadits qudsi juga di sebutkan bahwa amalan wajib itu lebih utama dari yang sunnah.

"Tidaklah hambaku mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan wajib hingga aku mencintainya" (HR. Bukhari no. 6502)

(Sumber: Muslim.or.id)





SEMOGA BERMANFAAT :D